Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi Pengeroyokan Pelajar SMK di Malang hingga Tewas, Jasadnya Dibuang ke Irigasi

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 13 Januari 2024 |03:02 WIB
Kronologi Pengeroyokan Pelajar SMK di Malang hingga Tewas, Jasadnya Dibuang ke Irigasi
Pelaku pengeroyokan pelajar SMK di Malang (Foto: Avirista M)
A
A
A

KOTA BATU - Seorang pelajar kelas 3 SMK dikeroyok tiga orang remaja di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur hingga tewas. Ironisnya, ketiga pelaku ini mengeroyok dan menganiaya korban bernama Danar Anendra Putra (17) warga Dusun Dadapan Kulon, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, hingga tewas dan jasadnya dibuang di saluran irigasi persawahan warga.

Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin mengungkapkan, lokasi pengeroyokan dan penganiayaan merupakan wilayah hukum Polres Batu kendati berada di Kabupaten Malang. Korban yang tewas ini dikeroyok di tiga lokasi berbeda di dua desa yakni Desa Bendosari dan Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

"Jadi sesuai dengan hasil keterangan. Kemudian, dari hasil olah TKP, itu ada tiga lokasi yang tempat terjadinya serangkaian, tindakan penganiayaan itu pengeroyokan itu," ujar Oskar Syamsuddin saat rilis di Mapolres Batu, pada Jumat (12/1/2024).

Di lokasi pertama di gazebo Dusun Tretes, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, itu korban yang seusai memukul tersangka karena ditegur lantas balik dianiaya pelaku. Tak cukup sampai di situ, ketiga pelaku yakni AS (18), AR (17) dan EK (14) itu membawa ke lokasi kedua yang berjarak satu kilometer. Di sini, korban ditikam dengan pisau yang dipinjam dari seseorang temannya. 

"Pada saat itulah si dua orang yang di bawah umur ini, pelaku dua orang di bawah umur itu, dia diminta untuk mengambil atau meminjam senjata sajam (sajam pisau) itu ke salah satu kenalannya, tapi di pesankan untuk tidak disampaikan untuk apa seperti itu, pisau itu dibacokkan ke korban," ujarnya.

Selanjutnya, korban yang menderita luka meski masih hidup dibawa ke lokasi ketiga berjarak 2 - 3 kilometer dari lokasi kedua di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, di sanalah akhirnya Danar kembali dihajar pelaku dengan dipukul menggunakan batu dan bambu.

"TKP kedua dengan TKP yang ketiga itu kurang lebih 2-3 kilometer, ya udah beda desa. Jadi, yang TKP ketiga itu Desa Ngroto," ucap Oskar.

Di sisi lain Kasatreskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo menuturkan, bila korban dibonceng oleh ketiga pelaku dengan dua sepeda motor. Dari lokasi pertama ketika korban memukul duluan kemudian dikeroyok oleh para tersangka di gasebo, korban dibawa ke lokasi kedua untuk ditikam pisau di bagian punggung tangan kiri, tapi masih hidup.

"Dibawa dari TKP dua ke tiga itu masih sadar, dibawa ke TKP tiga dipukul pakai bambu. Indikasinya kenapa kami tanyakan saat pemeriksaan dipukul pakai batu, untuk memastikan korban meninggal maka dipukul pakai batu, itu sekitar pukul 01.00 Minggu dini hari," ucap Rudi Kuswoyo.

Sebelumnya diberitakan, pada Minggu pagi, 7 Januari 2024 warga di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat remaja dengan berlumuran darah. Diketahui jasad itu merupakan Danar Anendra Putra (17) pelajar asal Dusun Dadapan Kulon, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Dari hasil penyelidikan dan pengembangan Satreskrim Polres Batu mengamankan tiga orang pelaku, di mana dua di antaranya merupakan anak di bawah umur. Satu pelaku yakni Agung Setiawan dirilis ke publik, sedangkan dua tersangka yakni AR dan EK, karena berstatus anak.

Mereka dijerat Pasal 80 Undang-undang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement