“Begitulah hidup,” kata Ardern saat mereka memutuskan untuk membatalkan pernikahan. "Saya bisa bilang bahwa saya tidak berbeda dengan ribuan warga Selandia Baru lainnya."
Ardern, yang baru berusia 37 tahun ketika menjadi pemimpin pada 2017, dengan cepat menjadi ikon sayap kiri global. Dia menjadi contoh gaya kepemimpinan baru dan dipuji di seluruh dunia atas penanganannya terhadap penembakan massal terburuk di negara ini dan pada masa-masa awal pandemi virus corona.
Pada 2018, Ardern menjadi pemimpin dunia terpilih kedua yang melahirkan saat menjabat. Belakangan tahun itu, dia membawa bayi perempuannya ke sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Selandia Baru, di bawah pemerintahan Ardern, menerapkan peraturan virus corona yang paling ketat di dunia, yang memicu beberapa demonstrasi selama tahun terakhirnya sebagai perdana menteri. Hal ini juga menimbulkan kecaman yang belum pernah dialami oleh para pemimpin Selandia Baru sebelumnya.