Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Inilah Sosok Jenderal yang Berani Panggil Soeharto dengan Sebutan Monyet

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Kamis, 18 Januari 2024 |19:16 WIB
Inilah Sosok Jenderal yang Berani Panggil Soeharto dengan Sebutan Monyet
Jenderal Gatot Soebroto. (Foto: Dok Ist)
A
A
A

JENDERAL Gatot Soebroto satu-satunya sosok yang berani memanggil Soeharto dengan sebutan monyet, saat keduanya masih aktif berdinas di kemiliteran. Ternyata sebutan yang diberikan Gatot Soebroto kepada Soeharto yang kala itu menjadi bawahannya bukan tanpa alasan.

Diketahui saat itu, baik Soeharto dan Gatot sama-sama masih aktif berdinas di kemiliteran. Keduanya pun merupakan serdadu bentukan tentara kolonial Hindia Belanda (KNIL), di mana panggilan dengan nama binatang adalah hal yang wajar.

Gatot Subroto pernah berteriak memanggil Soeharto ketika sedang berada di pertempuran Palagan Ambarawa. “Hei monyet, mari ke puncak sini,” terang Gatot kepada Soeharto saat itu. Soeharto yang mendengar hal tersebut pun tidak ingin ambil pusing ataupun marah pada Gatot.

Namun Soeharto yang kemudian menjadi Presiden kedua RI ini tidak merasa sakit hati dengan sebutan tersebut.

Selain kalah senior dan pengalaman militer, Gatot juga merupakan sosok yang berjasa besar pada Soeharto.

Dalam buku ‘Suharto Sebuah Biografi Politik’ karya Robert Elson, disebutkan bahwa Gatot Soebroto ikut menyelamatkan karier Soeharto yang nyaris dikeluarkan dari Angkatan Darat karena terlibat kasus penyelundupan.

Gatot Soebroto pun dikenal oleh anak-anak buahnya-termasuk Soeharto, dengan “Teguran keras ‘zeg monyet’ yang menjadi salamnya dalam setiap perjumpaan. Menurut Laksamana Pertama (Purn.) Iman Sardjono, kata ‘monyet’ yang keluar dari mulut mantan bintara KNIL itu merupakan hal yang positif.

“Jika Pak Gatot bilang monyet, itu tandanya dia merasa akrab (dengan orang yang disebut begitu) atau mood-nya lagi bagus,” ujar eks anggota Tentara Pelajar di wilayah Banyumas tersebut.

Profil Jenderal Gatot Soebroto

Gatot Subroto lahir di Banyumas, Jawa Tengah, sebagai putra pertama keluarga Sajid Joedojoewono pada 10 Oktober 1907. Dia tutup usia pada 11 Juni 1962 karena terkena serangan jantung.

 BACA JUGA:

Seminggu setelah ia dimakamkan di Desa Mulyoharjo, Ungaran, Yogyakarta, gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.283 tanggal 18 Juni 1962 disematkan kepadanya.

Setamat pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Gatot Subroto tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi memilih menjadi pegawai. Namun tak lama kemudian pada tahun 1923 memasuki sekolah militer het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) di Magelang.

Menamatkan sekolah militer di Magelang, Gatot menjadi anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda) hingga akhir kependudukan Belanda di Indonesia. Ia dikenal sebagai tentara yang solider terhadap rakyat kecil meski tengah bekerja sebagai tentara kependudukan Belanda dan Jepang.

Gatot dianggap contoh seorang pemimpin yang layak diapresiasi berkat jasa-jasanya. Dengan bergabung dengan KNIL membuat Gatot Soebroto paham dan mengerti bagaimana seorang tentara harus bertindak.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement