Hal ini terlihat saat ia pasang badan untuk Soeharto. Kala itu, Soeharto menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro terindikasi melakukan penyelundupan ilegal. Jenderal AH Nasution dan Ahmad Yani marah sekali dan akan memberikan hukuman keras kepada Suharto.
Mengetahui itu dengan cepat Gatot Soebroto menemui Presiden Sukarno untuk memberikan pengampunan kepada Suharto dengan jaminan dirinya mampu mengubah perangai Suharto karena menurutnya Suharto masih mungkin berubah.
Gatot Soebroto dikenal sebagai tentara yang solider terhadap rakyat kecil meski tengah bekerja sebagai tentara kependudukan Belanda dan Jepang. Ia dianggap contoh seorang pemimpin yang layak diapresiasi berkat jasa-jasanya.
(Qur'anul Hidayat)