LAMPUNG - Ada tampilan istimewa dari Ganjar Pranowo, calon presiden (Capres) nomor urit 03, saat menghadiri kampanye akbar Hajatan Rakyat Lampung, Senin (22/1/2024). Dalam kampanye yang dihadiri oleh ribuan pendukung, Ganjar Pranowo tampil dengan mengenakan kain dan penutup kepala khas Lampung.
Selidik punya selidik ternyata penutup kepala khas Lampung yang bernama Tukkus itu ternyata punya nilai filosofi yang mendalam. Baeduri, warga Lampung ditemui MNC Portal Indonesia mengatakan Tukkus dibuat dengan dua sayap di bagian kiri dan kanan.
Kedua sayap itu dibuat dengan posisi yang berbeda. Sayap di sebelah kanan dibuat rata sedangkan yang di sebelah kiri dibuat berdiri tegak. "Artinya, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi," jelas Baeduri.
Filosofi yang lebih detail didapatkan dari unggahan akun Instagram @bakauheni.harbouecity. Dalam salah satu unggahannya terdapat keterangan pengrajin Tukkus, Febrial Khaja Muda.
Seperti yang diterangkan Baeduri, Febrial Khaja Muda membenarkan filosofi duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Ia menjelaskan, di Lampung terdapat dua masyarakat adat yakni Pepadun dan Saibatin.
"Artinya Saibatin dan Pepadun ini sama posisinya. Tidak ada yang paling tinggi dan tidak ada yang paling rendah," jelasnya.
Kedua, Febrial Khaja Muda mengatakan, Tukkus memiliki sayap supaya Saibatin dan Pepadun bisa mengepakkan sayapnya agar bisa mengangkat nama Lampung.
Salah satu elemen yang kerap digunakan di Tukkus adalah emas. Seperti Tukkus yang dikenakan oleh Ganjar Pranowo yang kaya akan elemen emas.
"Keduanya sama-sama terbang untuk menunjukkan ke dunia bahwa Lampung itu emas," terang Febrial Khaja Muda.
Filosofi itu justru sejalan seiringan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang diusung pasangan Capres dan Cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diketahui Indonesia Emas 2045 merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia unggul.
Antara lain pembangunan ekonomi berdikari, pemerataan pembangunan ekonomi, lingkungan hidup berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru. Selain itu, juga pembangunan sistem digital nasional, sains dan teknologi, dan pembangunan manusia Indonesia yang unggul.
Menurut Ganjar Pranowo, pembangunan manusia unggul tepat dilakukan karena Indonesia mendapatkan bonus demografi.
Selanjutnya, disiapkan pendidikan yang baik. Sehingga, generasi itu tumbuh dengan baik menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Akses pendidikannya harus adil dan kita akan mendapatkan bonus demografi dengan baik,” tandasnya.
(Arief Setyadi )