GAZA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah tuduhan jika pihaknya menyerang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menampung warga sipil di Khan Younis di Gaza selatan.
“Setelah pemeriksaan terhadap sistem operasional kami, IDF saat ini mengesampingkan bahwa insiden ini adalah akibat dari serangan udara atau artileri oleh IDF,” ungkapnya.
“Peninjauan menyeluruh terhadap operasi pasukan di sekitar sedang dilakukan. IDF juga sedang mengkaji kemungkinan bahwa serangan tersebut merupakan akibat dari tembakan Hamas,” lanjutnya.
Sebelumnya, IDF mengatakan pasukannya telah meluncurkan manuver divisi di Khan Younis Barat yang menargetkan pos terdepan, infrastruktur, dan pusat komando dan kendali Hamas.
“Membongkar kerangka militer Hamas di Khan Yunis bagian barat adalah inti logika di balik operasi tersebut,” terangnya.
IDF juga mengatakan bahwa Hamas mengeksploitasi penduduk sipil, tempat penampungan dan rumah sakit. Hamas langsung membantah tuduhan ini.
Sementara itu, Vedant Patel dari Departemen Luar Negeri AS mengulangi seruan Washington untuk melindungi warga sipil di Gaza.
“Kami menyesalkan serangan hari ini terhadap pusat pelatihan Khan Younis milik PBB,” katanya. Dia menyebut serangan ini sangat memprihatinkan.
Kementerian Kesehatan Gaza menuduh IDF mengisolasi rumah sakit di Khan Younis dan melakukan pembantaian di wilayah barat kota.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan Rumah Sakit al-Amal, yang dikelolanya, dan kantor pusat setempat berada di bawah “pengepungan” oleh pasukan Israel, membuat banyak pasien terjebak, termasuk orang yang terluka, dan sekitar 13.000 orang yang mengungsi.
Organisasi tersebut menuduh bahwa tiga pengungsi tewas setelah menjadi sasaran di pintu masuk markas besar pada Rabu (24/1/2024) pagi.
Médecins Sans Frontières (MSF) memperingatkan pada Selasa (23/1/2024) malam bahwa stafnya di dalam Kompleks Medis Nasser, rumah sakit terbesar yang sebagian masih berfungsi di Gaza, telah melaporkan adanya pemboman dan tembakan keras di dekatnya.
“Mereka saat ini tidak dapat mengevakuasi bersama ribuan orang di rumah sakit, termasuk 850 pasien, karena jalan menuju dan dari gedung tidak dapat diakses atau terlalu berbahaya,” terangnya.
IDF telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk bagian barat Khan Younis, termasuk di mana Nasser dan al-Amal berada. PBB memperkirakan terdapat sekitar 88.000 penduduk dan 425.000 pengungsi di wilayah tersebut.
(Susi Susanti)