Bahkan, Mahfud sudah memikirkan secara detail soal penyaluran bantuan sosial hingga ke pelosok negeri. "Kami tidak main-main dan bukan sekadar janji, nanti akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Nanti kita juga akan atur soal upah buruh wanita yang terkesan tidak jelas," ujar Mahfud MD.
"Kami akan mengatur KTP Sakti agar semua warga bisa mendapatkan, dan kita akan mengatur semua jenis bantuan bisa menggunakan satu KTP dan langsung dikirim ke alamat masing-masing," sambungnya.
Mahfud menyadari keresahan publik soal fenomena bansos salah sasaran. Nantinya, Mahfud menegaskan kalau KTP Sakti akan menjadi solusi masyarakat yang membutuhkan bantuan tersebut.
"Karena selama ini bantuan dari pemerintah itu banyak yang tidak dapat, yang seharusnya mendapat tidak dapat, tapi yang tidak dapat seharusnya tapi di beri juga. Banyak pegawai yang memasukan namanya sendiri dan keluarganya. Sehingga banyak ditemukan bantuan malah di rumah orang-orang kaya. Itu sebabnya kuta membuat KTP Sakti," paparnya.
"Nanti akan ada aplikasi yang belum mendapat bantuan bisa lapor disitu dan langsung di respons sama pemerintah," tutup Mahfud MD.
(Arief Setyadi )