Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menyamar Jadi Petugas Medis, Pasukan Israel Bunuh 3 Pejuang Palestina di RS Tepi Barat

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 31 Januari 2024 |10:10 WIB
Menyamar Jadi Petugas Medis, Pasukan Israel Bunuh 3 Pejuang Palestina di RS Tepi Barat
IDF menyamar jadi petugas medis dan membunuh 3 pejuang Palestina di dalam RS di Tepi Barat (Foto: Reuters)
A
A
A

“Mereka mengeksekusi ketiga pria tersebut saat mereka tidur di kamar,” kata direktur rumah sakit, Dr Naji Nazzal, kepada Reuters. “Mereka mengeksekusi mereka dengan darah dingin dengan menembakkan peluru langsung ke kepala mereka di ruangan tempat mereka dirawat,” lanjutnya.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC), pengawal Konvensi Jenewa yang menyusun hukum humaniter internasional, telah menyatakan keprihatinannya atas serangan tersebut.

“Berdasarkan hukum humaniter internasional, rumah sakit dan pasien medis harus dihormati dan dilindungi setiap saat,” kata ICRC, seraya menambahkan bahwa mereka akan mengangkat masalah ini sebagai bagian dari dialog rahasia dengan pihak berwenang terkait.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak serangan 7 Oktober, dengan hampir setiap hari terjadi penangkapan oleh Israel dan bentrokan dengan warga Palestina. Jenin, basis militan, telah menjadi fokus serangan selama berbulan-bulan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 357 warga Palestina yang terdiri atas militan, warga sipil dan penyerang di Tepi Barat, sementara pemukim Israel telah membunuh sedikitnya delapan orang.

Warga Palestina dari Tepi Barat telah membunuh sedikitnya 10 warga Israel dalam serangan di Tepi Barat dan Israel pada periode yang sama.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tersangka Hamas yang terbunuh telah merencanakan serangan yang terinspirasi oleh pembantaian 7 Oktober. Pada tanggal tersebut, gelombang kelompok bersenjata Hamas menyerbu Israel dari Gaza, menewaskan sekitar 1.300 orang sebagian besar warga sipil dan menyandera sekitar 250 lainnya kembali ke Gaza.

Serangan itu memicu kampanye militer Israel di Gaza, dengan tujuan menghancurkan Hamas. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 26.600 warga Palestina – sebagian besar perempuan dan anak-anak – tewas dalam serangan Israel.

Kantor berita resmi Palestina di Tepi Barat, Wafa, menyebutkan tiga warga Palestina yang berada di rumah sakit tersebut telah "dibunuh".

Menurut sumber di rumah sakit, sekitar 10 anggota pasukan khusus Israel yang mengenakan pakaian sipil pergi ke lantai tiga, di mana mereka membunuh orang-orang tersebut dengan menggunakan senjata yang dilengkapi peredam suara.

Dr Naji Nazzal mengatakan salah satu pria tersebut, yang diidentifikasi PIJ sebagai anggotanya, telah menerima perawatan di rumah sakit tersebut sejak 25 Oktober karena cedera tulang belakang yang membuatnya lumpuh.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement