Para pejuang Houthi diketahui mulai menyerang kapal-kapal sebagai tanggapan atas tindakan Israel di daerah kantong Palestina di Gaza. Mereka bersikeras bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
Kapal tersebut sedang menuju Israel ketika berlayar dari Fremantle di Perth pada 5 Januari lalu. Hewan-hewan tersebut termasuk di antara ratusan ribu hewan yang dikirim dari Australia ke Timur Tengah setiap tahunnya.
Pemerintah mengatakan mereka memerintahkan kapal tersebut untuk kembali ke Australia pada 20 Januari, dengan alasan keadaan luar biasa di tempat kerja.
Seperti diketahui, Laut Merah adalah jalur pelayaran penting yang menyediakan akses ke Terusan Suez yang menawarkan cara tercepat bagi kapal untuk melintas antara Asia dan Eropa.
Ketidakamanan yang terus berlanjut telah mendorong perusahaan pelayaran internasional melakukan pengalihan jangka panjang di sekitar Afrika bagian selatan, sehingga menyebabkan gangguan parah pada rantai pasokan global.
AS dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman, dengan mengatakan bahwa mereka melindungi perdagangan. Mereka telah didukung oleh beberapa negara lain termasuk Australia.
Peristiwa ini menyoroti kondisi yang dihadapi hewan-hewan yang dikirim dengan kapal ke luar negeri.
Pada April 2023, Selandia Baru melarang ekspor hewan hidup setelah terjadi insiden ribuan sapi tenggelam dalam kapal karam. Pemerintah Australia telah berjanji untuk melarang ekspor domba hidup.
(Susi Susanti)