JAKARTA - Memasuki hari pertama bulan Februari, berbagai peristiwa terjadi pada 1 Februari. Seperti halnya Watersnoodramp atau Banjir Laut Utara yang disebabkan oleh badai besar yang terjadi pada 1 Februari 1953, sehingga terjadinya banjir yang melanda negara Belanda, Belgia, dan Inggris.
Pada 1 Februari 2007 silam, beberapa wilayah di Jakarta juga dilanda oleh bencana banjir, yang mengakibatkan sekira 80 korban jiwa dan 320 ribu pengungsi.
Selain kedua bencana banjir di atas, terdapat beberapa peristiwa dan peringatan terjadi pada 1 Februari. Seperti halnya yang dirangkum Okezone, Rabu (1/2/2023):
1. Banjir Laut Utara (1953)
Watersnoodramp atau Baniir Laut Utara merupakan banjir besar yang disebabkan oleh badai besar yang terjadi pada Sabtu, 31 Januari 1953 malam dan Minggu, 1 Februari 1953 pagi. Badai tersebut mengakibtakan terjadinya banjir yang melanda negara Belanda, Belgium, Inggris hingga ke Skotlandia.
Banjir ini disebabkan pula adanya kombinasi gelombang pasang tinggi yang diperparah oleh badai angin Eropa di atas Laut Utara. Hal ini menyebabkan permukaan air lebih dari 5,6 meter di atas permukaan laut yang melanda beberapa lokasi.
2. Kuala Lumpur sebagai Wilayah Persekutuan (1974)
Pada 1 Februari 1974, Kuala Lumpur dinyatakan sebagai Wilayah Persekutuan. Wilayah Persekutuan merupakan wilayah administratif di Malaysia yang bukan merupakan bagian dari negara bagaian manapun.
Wilayah Persekutuan diperintah secara langsung oleh pemerintah federal di bawah kekuasaan Perdana Menteri melalui Kementerian Wilayah Persekutuan. Adapun kawasan Wilayah Persekutuan meliputi wilayah seluas 244km2 dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 juta penduduk pada 2010.
Kuala Lumpur merupakan wilayah metropolitan dengan pertumbuhan paling pesat di Malaysia, baik dalam jumlah penduduk maupun ekonomi. Wilayah metropolitan Kuala Lumpur dikenal sebagai Lembah Klang, dengan jumlah penduduk sebesar 5,7 juta jiwa.
3. Banjir Jakarta 2007
Sistem drainase (pengatusan) yang buruk serta hujan lebat yang melanda wilayah Jakarta menyebabkan bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya pada 1 Februari 2007.
Selain itu, akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota menyebabkan bertambahnya volume debit air di 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur. Serta air laut yang sedang pasang, sehingga menyebabkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir.
Berdasarkan informasi, Banjir Jakarta 2007 ini lebih luas dan lebih banyak menelan korban jiwa dibandingkan bencana serupa yang melanda pada tahun 2002 dan 1996 silam.
Tercatat sekira ada 80 orang yang tewas dikarenakan terserang penyakit, terseret arus, hingga tersengat aliran listrik serta warga yang mengungsi mencapai 320 ribu jiwa. Tak hanya itu, sekira Rp4,3 triliun kerugian material dialami akibat matinya perputaran bisnis.
(Khafid Mardiyansyah)