BANDUNG - Civitas Akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Deklarasi Demokrasi Berintegritas menyusul perguruan tinggi lain yang telah mengeluarkan petisi, Senin (5/2/2024).
Lewat deklarasi tersebut, Civitas Akademika ITB yang terdiri dari sedikitnya 200 dosen dan guru besar itu sepakat menyuarakan kekhawatiran mengenai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Guru Besar ITB, Prof. Yazid mengatajan bahwa deklarasi ini merupakan bentuk kekhawatiran terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dinilai berjalan tidak beradab.
“Makanya kita mengadakan deklarasi karena itu, karena khawatir pemilu itu berkebalikan menjadi pemilu yang tidak berkeadaban, pemilu yang curang, pemilu yang tidak didasari dengan keterbukaan, pemilu yang didasari oleh akal-akalan, itu adalah kekhawatiran kita,” ujar Prof. Yazid seusai deklarasi di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, Senin (5/2/2024).
Prof. Yazid melanjutkan, lewat deklarasi tersebut, pihaknya setidaknya ingin memberikan arahan dan usulan pada proses demokrasi.
“Agar proses demokrasi membawa nilai-nilai keadaban yang sudah diwariskan oleh para pewaris bangsa kita,” ujarnya.
Prof. Yazid mengakui, ketidakadaban pada pemilu memang bukan hanya kali ini saja, namun menurutnya, tanda-tanda ketidakadaban pada Pemilu 2024 terlihat sangat parah.
“Tapi harus kita ingat juga, pilpres sebelumnya juga ada proses ketidakadaban itu, tetapi tidak separah sekarang, makanya kita dorong untuk membuat deklarasi ini karena proses pemilu yang tidak beradab semakin menunjukan tanda-tanda yang lebih parah,” bebernya.