Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Kamis, 15 Februari 2024 |16:20 WIB
5 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia
5 negara penghasil nikel terbesar di dunia (Foto: Shutterstock)
A
A
A

FILIPINA - Nikel merupakan unsur logam yang paling umum, dan secara alami dapat ditemukan di tanah dan air.

Mengutip Nickel Institute, nikel memiliki ciri putih keperakan, lebih keras dari besi, dan tampak mengkilat. Nikel menjadi unsur paling umum, dan terdapat di kerak dan inti bumi.

Sebagai komponen penting dalam fabrikasi baja tahan karat serta logam baterai, permintaan nikel di berbagai negara terus meningkat. Tidak hanya itu, banyaknya permintaan kendaraan listrik juga memacu aktivitas pertambangan nikel.

Nikel yang tersebar di dunia saat ini hampir 350 juta ton. Meskipun hampir 80 persen telah ditambang dan diekstraksi selama tiga dekade terakhir, cadangan dan sumber daya nikel juga terus mengalami peningkatan.

Negara mana saja yang menjadi penghasil nikel terbesar? Berikut 5 negara yang menjadi penghasil nikel terbesar di dunia, berdasarkan Investing News.

1. Indonesia

Indonesia menjadi negara yang ingin memasuki pasar nikel dan berhasil memposisikan diri di urutan pertama. Diketahui Indonesia memiliki cadangan nikel sebanyak 21 juta MT.

Produksi logam dasar meningkat rentang 2017 hingga 2022. Di tahun 2017, produksi logam dasar sebanyak 345 ribu metrik ton (MT). Di 2022 meningkat hingga menjadi 1,6 juta MT.

2. Filipina

Dalam beberapa waktu terakhir, Filipina berhasil menjadi negara penghasil nikel dan pengekspor biji nikel terbesar. Negara ini memiliki 30 tambang nikel, salah satunya Rio Tuba yang dioperasikan oleh Nickel Asia.

Di tahun 2017 dan 2018, produksi nikel menurun yang awalnya 366 ribu MT, menajdi 340 ribu MT. Di tahun 2019, Filipina mengalami peningkatan produksi menjadi 420 ribu MT.

Kendati demikian, peningkatan produksi berlangsung sebentar dikarenakan tingginya curah hujan. Hal tersebut menyebabkan banjirnya operasi penambangan.

3. Rusia

Rusia menghadapi turunnya produksi nikel dalam beberapa waktu terakhir. Pada 2018, produksi nikel berjumlah 272 ribu MT. Namun di 2022 mengalami penurunan hingga 220 ribu MT.

Norilsk Nickel Rusia menjadi salah satu produsen nikel dan paladium terbesar di dunia. Perusahaan tersebut berencana untuk meningkatkan infrastruktur energi selama dekade berikutnya, yang dapat meningkatkan hasil pertambangan di tahun 2030.

4. Kaledonia Baru

Sama halnya dengan Rusia, negara ini juga mengalami penurunan produksi nikel dalam beberapa tahun belakangan, terutama di tahun 2019.

Diketahui Kaledonia Baru telah menolak menjual biji nikel langsung ke berbagai negara konsumen nikel, salah satunya Tiongkok.

Namun pada Desember 2016, pemerintah menyetujui permintaan penambang nikel untuk mengekspor lebih dari 2 juta MT biji nikel ke Tiongkok.

5. Australia

Australia juga menjadi salah satu negara penghasil nikel terbesar. Diketahui pada rentang waktu 2021 hingga 2022, produksi nikel mengalami peningkatan dari 151 ribu MT menjadi 160 ribu MT.

Akibat turunnya harga nikel di tahun 2014 hingga 2016, sejumlah tambang tutup. Namun sejak adanya pemulihan logam, para penambang memberikan peluang lain untuk logam dasar.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement