CHINA – China atau Tiongkok mengecam keras Amerika Serikat (AS) karena memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Beijing mengatakan tindakan tersebut mengirimkan pesan yang salah dan secara efektif memberikan ‘lampu hijau’ untuk melanjutkan pembantaian di Gaza.
Seperti diketahui, AS telah mengusulkan resolusi gencatan senjata sementara, yang juga memperingatkan Israel untuk tidak menyerang kota Rafah.
Gedung Putih mengatakan resolusi yang diusulkan Aljazair akan “membahayakan” perundingan untuk mengakhiri perang.
Ada kecaman luas atas keputusan AS yang menghalangi resolusi Aljazair ketika pertempuran terus berlanjut di Gaza. Hal ini didukung oleh 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB dan Inggris abstain.
Menanggapi veto tersebut, Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun mengatakan bahwa mosi tersebut akan mengganggu perundingan diplomatik yang sedang berlangsung dan sama sekali tidak dapat dipertahankan.
“Mengingat situasi di lapangan, penghindaran pasif yang terus berlanjut terhadap gencatan senjata tidak ada bedanya dengan memberikan lampu hijau terhadap berlanjutnya pembantaian,” katanya, dikutip BBC.
“Meluasnya konflik ini mengganggu stabilitas seluruh kawasan Timur Tengah dan menyebabkan meningkatnya risiko perang yang lebih luas,” lanjutnya.