TOKYO - Dua maskapai penerbangan terbesar Jepang mengakui bahwa anak perusahaannya mengizinkan karyawannya melakukan kecurangan dalam ujian mengemudi tertulis.
Hal ini diungkapkan sebuah media lokal dan menjadi sebuah episode terbaru yang memalukan bagi sektor penerbangan negara tersebut.
Japan Airlines (JAL) mengatakan bahwa 11 karyawan dari dua anak perusahaannya terlibat dalam malpraktek menjawab pertanyaan sambil melihat buku teks antara 2022 dan 2024.
Surat izin mengemudi mereka telah dikembalikan kepada pihak berwenang. JAL menambahkan bahwa lima pengawas tes juga terlibat dalam kecurangan tersebut.
Bloomberg melaporkan bahwa para pekerja yang berbuat curang telah mengemudikan mobil bagasi dan kendaraan katering di Bandara Haneda Tokyo.
“Pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran kepatuhan dan tindakan serius yang dapat mengancam keselamatan penerbangan", kata JAL dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (20/2/2024), dikutip AFP.
Media lokal melaporkan kasus serupa juga terjadi di dua anak perusahaan pesaingnya, ANA.