Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Musrembang Bimas Buddha, Menag Minta Pelayanan Umat Lakukan Transformasi Digital

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Kamis, 22 Februari 2024 |14:38 WIB
Musrembang Bimas Buddha, Menag Minta Pelayanan Umat Lakukan Transformasi Digital
Musrembang Bimas Buddha (Foto: Kemenag)
A
A
A

JAKARTA - Staf Khusus Menteri Agama RI (Stafsus Menag) Wibowo Prasetyo mendorong Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha untuk terus membuat berbagai terobosan kebijakan maupun program dalam rangka memudahkan layanan kepada umat.

Sehingga layanan umat ke depan bersifat cepat, mudah dan akuntabel adalah hal yang mutlak di era perkembangan teknologi digital saat ini.

Hal itu disampaikan Wibowo saat memberi pengarahan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Bimas Buddha Tingkat Nasional Tahun 2024.

"Transformasi digital layanan umat adalah harga mati. Ini menjadi komitmen besar Gus Men (Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas) yang harus direalisasikan dan dijaga. Kita dituntut harus responsif dan adaptif. Ditjen Bimas Buddha harus segera membuat road map untuk layanan umat agar berjalan secara efektif. Intinya umat harus puas, jangan sampai ada keluhan layanan yang abai dan lainnya," ujar Wibowo, Kamis (22/2/2024).

Wibowo juga meminta aparatur sipil negara (ASN) Bimas Buddha untuk mewujudkan kepemimpinan digital (digital leadership). Kepemimpinan ini menuntut cara-cara yang mengedepankan pada sistem secara digital. Misalnya Dirjen Bimas Buddha nanti membuat kebijakan dan pengawasan secara digital.

Dengan pola ini maka surat-surat nanti tidak lagi berbasis kertas namun sudah berubah menjadi serba online. Dengan digitalisasi maka akan lahir transparansi dan mempercepat transformasi organisasi.

"Hasil Rakernas Kemenag telah diputuskan bahwa nanti tidak ada lagi website Ditjen Bimas Buddha. Semuanya jadi satu di website berbasis layanan di www. kemenag.go.id. Yang harus dilakukan Bimas Buddha ke depan bagaimana mengoptimalkan berbagai konten keumatan melalui media sosial. Konten-konten yang asyik dan kreatif namun substantif lebih mudah diterima publik. Bimas Buddha harus bisa meniru dengan bekerja lebih kreatif. Tik Tok, misalnya, harus dimanfaatkan untuk kampanye Dhammapada Braile, sekolah Dhammaseka dan lain sebagainya," ujarnya.

Wibowo menjelaskan bahwa bentuk lain transformasi layanan adalah kesediaan ASN Buddha untuk terjun langsung ke tengah umat. Dengan proaktif mendekat kepada umat, Bimas Buddha akan mengetahui langsung apa saja persoalan yang tengah dihadapi umat. Menurut Wibowo, umat pasti akan lebih senang dan nyaman jika ASN Bimas Buddha maupun tokoh-tokoh agama bisa turun untuk menyapa langsung

"Umat harus didatangi. Jangan di menara gading biar kita mengetahui betul persoalan di bawah. ASN Bimas Buddha jangan sampai terbalik minta dilayani umat. Kita ini pelayan dan tugas besar ini harus dilakukan dengan cara cerdas," tandasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement