Serangan Balasan Ukraina Gagal, Presiden Zelensky: Sudah Dibocorkan ke Rusia
UKRAINA - Ukraina saat ini mengalami berbagai kemunduran dalam misinya mengusir Rusia dari wilayahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pada Minggu (25/2/2024) bahwa rencana serangan balasan telah dibocorkan ke Rusia sebelumnya.
Serangan balasan tersebut sebagian besar gagal. Hal ini menjadi salah satu dari sejumlah kemunduran yang dihadapi Kyiv setelah beberapa keberhasilan awal dalam memukul mundur Rusia setelah negara itu menginvasi pada Februari 2022.
Presiden Zelensky mengatakan salah satu alasan serangan balasan Ukraina yang sangat diantisipasi tahun lalu tidak dimulai lebih awal adalah kurangnya senjata.
Zelensky juga menyalahkan hal ini karena melemahnya pasokan senjata Barat.
Menteri Pertahanan Rustam Umerov mengatakan kurangnya pasokan membuat Ukraina semakin dirugikan dalam perhitungan perang.
“Kami melakukan segala hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan, tetapi tanpa pasokan yang tepat waktu, hal itu akan merugikan kami,” ujarnya, dikutip BBC.
Jerman memperingatkan pada November tahun lalu bahwa rencana Uni Eropa (UE) untuk mengirimkan satu juta peluru artileri pada Maret mendatang tidak akan terpenuhi.
Pada Januari lalu, UE mengatakan lebih dari setengahnya akan sampai ke Ukraina sesuai tenggat waktu dan jumlah yang dijanjikan baru akan tercapai pada akhir 2024.
Pekan lalu, diumumkan bahwa pasukan Ukraina telah ditarik dari kota utama Avdiivka di timur. Ini menjadi kemenangan terbesar Moskow dalam beberapa bulan.
