Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Imbas Mogok Massal Dokter, Pasien Wanita Lansia Meninggal di Ambulans

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |14:06 WIB
Imbas Mogok Massal Dokter, Pasien Wanita Lansia Meninggal di Ambulans
Pasien wanita lansia meninggal di ambulans imbas aksi mogok massal dokter (Foto: Reuters)
A
A
A

Lebih dari 9.000 dokter menolak masuk kerja, sementara sekitar 10.000 orang telah mengajukan pengunduran diri di ratusan rumah sakit di seluruh negeri.

Para pekerja magang dan residen membentuk staf di bangsal darurat sehingga ketidakhadiran mereka sangat terasa, dan rumah sakit harus beroperasi dalam keadaan darurat. Negara ini pekan lalu menempatkan sistem layanan kesehatan pada tingkat krisis tertinggi.

Protes telah meningkat menjadi ketegangan politik, dan para pejabat mengancam akan mengambil tindakan hukum.

Pada Selasa (27/2/2024), pemerintah mengancam akan melaksanakan kewenangan hukum untuk mencabut izin praktik dokter jika mereka tidak kembali pada akhir bulan.

Presiden Yoon Suk-yeol telah menolak tuntutan dokter untuk membatalkan kebijakannya untuk meningkatkan jumlah lulusan sebesar 60%, dengan mengatakan bahwa negara tersebut perlu mengatasi kekurangan dokter karena menghadapi tantangan populasi yang menua dengan cepat.

Korsel merupakan salah satu negara dengan rasio dokter per pasien terendah di antara kelompok negara-negara OECD yakni hanya 2,5 per 1.000 orang, dan terdapat kekurangan yang signifikan dalam praktik-praktik penting seperti kebidanan dan pediatri.

Pemerintahan berturut-turut telah mencoba membuka penempatan sekolah kedokteran. Namun terus mendapat tentangan keras dari kelompok dokter.

Pakar kesehatan masyarakat mengatakan bahwa dokter bertindak demi kepentingan komersial mereka sendiri.

Karena sistem layanan kesehatan Korea Selatan sangat diprivatisasi, dengan lebih dari 90% rumah sakit membayar biaya, profesi medis enggan membuka diri terhadap lebih banyak persaingan dan potensi hilangnya pendapatan.

“Tetapi tidak mungkin masyarakat Korea Selatan harus menanggung ketidaknyamanan hanya untuk memenuhi kepentingan para dokter,” kata Prof Jeong Hyoung-sun, seorang profesor administrasi kesehatan di Universitas Yonsei.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement