Dia menuduh para politisi Barat melupakan arti perang yang sebenarnya karena mereka tidak menghadapi tantangan keamanan yang sama seperti yang dihadapi Rusia dalam tiga dekade terakhir.
Putin mengatakan pasukan Rusia kini mempunyai inisiatif di medan perang di Ukraina dan bergerak maju di beberapa tempat. Rusia juga harus meningkatkan jumlah pasukan yang dikerahkannya di sepanjang perbatasan baratnya dengan Uni Eropa setelah Finlandia dan Swedia memutuskan untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
Pemimpin veteran Kremlin itu menolak anggapan Barat bahwa pasukan Rusia mungkin akan melampaui Ukraina dan menyerang negara-negara Eropa. Dia menyebutkan sebagai “omong kosong”. Ia juga mengatakan Moskow tidak akan mengulangi kesalahan Uni Soviet dan membiarkan Barat ‘menyeret’ Rusia ke dalam perlombaan senjata yang akan menghabiskan terlalu banyak anggarannya.
“Oleh karena itu, tugas kita adalah mengembangkan kompleks industri pertahanan sedemikian rupa untuk meningkatkan potensi ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri negara,” ujarnya.
Putin mengatakan Moskow terbuka untuk berdiskusi mengenai stabilitas strategis nuklir dengan AS. Namun dia melihat Washington tidak memiliki minat yang tulus dalam pembicaraan tersebut dan lebih fokus pada membuat klaim palsu mengenai dugaan tujuan Moskow.
“Baru-baru ini terdapat semakin banyak tuduhan yang tidak berdasar terhadap Rusia, misalnya bahwa kami diduga akan mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa. Sindiran seperti itu adalah sebuah taktik untuk menarik kami ke dalam negosiasi mengenai persyaratan mereka, yang hanya menguntungkan bagi Amerika Serikat,” ungkapnya.
"...Menjelang pemilihan presiden AS, mereka hanya ingin menunjukkan kepada warganya dan semua orang bahwa mereka masih menguasai dunia,” tambahnya.
(Susi Susanti)