Roy Suryo menambahkan, saat ini selama hampir 1x24 jam, publik tidak tahu perolehan suara yang masuk di Sirekap. “Nah, kan kita blank selama 1 kali 24 jam. Jadi nanti bisa saja ada gradual angka, angka tambahan yang tidak bisa dimonitor tahu-tahu satu hasil sudah melonjak, satu hasil sudah hilang,” tuturnya.
“Kalau kemarin kan bisa dimonitor, kita bisa merekam. Jadi publik punya data dari Sirekap, nah kalau sekarang kan tidak. Ini bahaya,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )