JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menggandeng banyak pihak mulai dari sekolah, orangtua hingga kepolisian dalam mengawasi pergerakan anak-anak untuk menghindari tawuran antar pelajar di bulan suci Ramadhan.
"Kami bekerja tidak bisa sendiri. Kami bekerja sama dengan kewilayahan, walikota, camat, lurah, RT dan RW dan semua itu peduli dengan kepengawasan anak kemudian bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan agar bulan suci Ramadhan ini tidak ada tawuran," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Purwosusilo saat dihubungi di Jakarta, Selasa, (12/3/2024).
Purwosusilo mengungkapkan, Disdik DKI telah menyampaikan imbauan juga sosialisasi kepada, kepala sekolah, dan orangtua untuk menjaga dan memberikan bimbingan kepada anaknya agar lebih memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan dan tidak mengurangi semangat belajar.
"Kemudian juga terkait pengawasan orang tua pada anaknya. Kan biasanya anak tarawih pulang entah kemana maka diawasi oleh orang tua bersama-sama, imabauannnya itu," kata Purwosusilo.
Disdik DKI juga mengimbau para pelajar sekolah di Jakarta untuk fokus melakukan kegiatan positif di bulan Ramadhan seperti Shalat Tarawih, tadarus, mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah, dan kegiatan lainnya yang tidak menggangu keamanan dan ketertiban.
Purwosusilo pun mengingatkan kepada orang tua untuk lebih ketat mengawasi anaknya di bulan Ramadhan, khususnya saat setelah Shalat Tarawih dan sahur.
"Harapannya sih tidak ada tawuran. Kalau tawuran di kampung ya orang tua harus mengawasi sama-sama, mengawasi dan mendidik, ditanya beneran pamit tarawih atau abis sahur biasanya seperti itu kan, kalau di sekolah waktunya guru yang mengawasi," jelas Purwosusilo.