Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ibu Kota Haiti Tetap Tenang hingga Hari ke-2 Usai PM Henry Mundur Akibat Kekerasan Geng, AS Awasi Transisi Pemerintahan

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 14 Maret 2024 |09:00 WIB
Ibu Kota Haiti Tetap Tenang hingga Hari ke-2 Usai PM Henry Mundur Akibat Kekerasan Geng, AS Awasi Transisi Pemerintahan
Ibu Kota Haiti tetap tenang hingga hari ke-2 usai PM Ariel Henry mengundurkan diri akibat kekerasan geng kriminal selama berminggu-minggu (Foto: Reuters)
A
A
A

PORT-AU-PRINCE - Ibu kota Haiti tetap dalam kondisi tenang pada Rabu (13/3/2024) untuk hari kedua setelah pengumuman Perdana Menteri (PM) Ariel Henry mundur usai kekerasan geng kriminal selama berminggu-minggu. Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mendorong proses transisi yang cepat untuk memastikan stabilitas.

Henry mengatakan pada Senin (11/3/2024) bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya setelah dewan transisi dapat mengambil alih, menyusul meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh geng-geng kuat yang menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa ia mengharapkan dewan transisi akan berkumpul dalam beberapa hari ke depan.

Dia telah menerima jaminan dari Presiden Kenya William Ruto bahwa negara Afrika tersebut siap untuk memimpin misi keamanan yang telah lama tertunda ke Haiti segera setelah dewan baru ini dibentuk dan seorang perdana menteri sementara telah dipilih.

Sementara itu, PM Kanada Justin Trudeau mendesak para pemimpin Haiti untuk mengambil tindakan.

“Kita perlu melihat kelas politik Haiti bersatu dan mencari cara untuk bergerak maju,” kata Trudeau kepada wartawan di Calgary pada Rabu (13/3/2024), dikutip Reuters.

“Komunitas internasional telah melakukan intervensi selama 30 tahun di Haiti, dan kami masih berada dalam situasi yang mustahil ini,” lanjutnya. Dia berjanji bahwa Kanada akan tetap sangat aktif.

Haiti, seperti Kanada, bekas jajahan Prancis, telah lama menjadi negara miskin dan bergejolak secara politik, namun kini semakin tidak memiliki hukum sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021, dengan polisi yang kalah dalam upaya menjaga keamanan dan meningkatnya protes terhadap Henry yang tidak terpilih.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement