Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kurang Dukungan Partai Lain, Politikus Anti-Islam Geert Wilders Batal Maju Jadi PM Belanda

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 14 Maret 2024 |09:58 WIB
Kurang Dukungan Partai Lain, Politikus Anti-Islam Geert Wilders Batal Maju Jadi PM Belanda
Politikus anti-Islam batal maju jadi PM Belanda (Foto: EPA-EFE/REX)
A
A
A

BELANDA - Pemimpin populis anti-Islam Belanda Geert Wilders telah membatalkan upayanya untuk menjadi Perdana Menteri (PM) Belanda meskipun partainya meraih kemenangan dramatis dalam pemilu 2023.

“Saya hanya bisa menjadi perdana menteri jika SEMUA partai dalam koalisi mendukungnya. Bukan itu masalahnya,” tulisnya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dikutip BBC.

Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinnya meraih suara terbanyak tahun lalu, namun memerlukan dukungan partai lain untuk membentuk koalisi.

Pembicaraan maraton dengan tiga partai lainnya tampaknya gagal dilakukan.

Negosiator yang memimpin putaran terakhir perundingan yang berakhir Selasa (12/3/2024), akan menyampaikan laporannya kepada parlemen pada Kamis (14/3/2024).

"Saya ingin kabinet sayap kanan. Lebih sedikit suaka dan imigrasi. Belanda 1. Kecintaan pada negara dan pemilih saya sangat besar dan lebih penting daripada posisi saya sendiri," tulis Wilders dalam postingannya pada Rabu (13/3/2024) malam.

Wilders, 60, telah menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam pembicaraan dengan partai sayap kanan-tengah VVD, Kontrak Sosial Baru (NSC) dan partai petani BBB untuk mencoba membentuk pemerintahan koalisi.

Pekan ini, para pemimpin dari ketiga partai tersebut bersikeras bahwa satu-satunya cara agar mereka bersedia maju adalah jika keempat pemimpin partai tersebut sepakat untuk tidak mengambil peran dalam pemerintahan, menurut lembaga penyiaran publik Belanda, NOS.

Belum jelas apakah angka kompromi untuk jabatan PM telah muncul.

Debat parlemen mengenai masalah ini diperkirakan akan diadakan pada Kamis (14/3/2024).

Kemenangan PVV pada tahun lalu tidak hanya mengguncang politik Belanda, namun juga berdampak di seluruh Eropa karena Belanda adalah salah satu anggota pendiri Uni Eropa.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement