TAIWAN - Kementerian Luar Negeri Taiwan menggelar rangkaian kegiatan "Pekan Kesetaraan Gender Taiwan" tahun ini di New York, Amerika Serikat (AS). Acara ini bersamaan dengan konferensi Komisi Status Perempuan PBB (Commission on the Status of Women/CSW) ke-68.
Puncak kegiatan tersebut adalah "Taiwan Main Stage and Taiwan Cultural Night", yang diadakan di kantor perwakilan Taiwan di New York pada malam tangga 13 Maret waktu Amerika Bagian Timur. Acara ini bertema ‘Fostering Women and Girls’ Financial Resilience’.
Menurut siaran pers yang diterima Okezone, forum tersebut dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla, Presiden Akademi Keuangan dan Perbankan Taiwan Hank C.C Huang, tokoh politik dari negara sahabat, serta perwakilan LSM internasional. Mereka hadir menyampaikan pidato utama dan berpartisipasi dalam dialog untuk berbicara dengan komunitas internasional. Berbagai lapisan masyarakat menghadiri acara tersebut dengan respon yang sangat antusias.
Kepala Kantor perwakilan Taiwan di New York James K.J.Lee dalam pidatonya menyatakan bahwa Taiwan adalah pemimpin dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Lee menekankan bahwa Taiwan akan terus bekerja dengan mitra internasional untuk menghilangkan undang-undang, norma dan praktik sosial yang diskriminatif guna meningkatkan akses perempuan terhadap sumber daya keuangan.
Sementara itu, Utusan Tetap Kepulauan Marshall untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amatlain Elizabeth Kabua, dalam pidatonya menyampaikan bahwa Taiwan adalah mitra pembangunan yang penting bagi kepulauan Marshall. Mereka bersama-sama membentuk "Dana Bergulir Pinjaman Mikro Kewirausahaan Perempuan" untuk secara konkret melaksanakan pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Taiwan memiliki banyak hal yang layak untuk dibagikan kepada dunia. Hanya ketika PBB menyetujui keanggotaan Taiwan barulah pengambilan keputusan terhadap negara-negara kecil menjadi lebih setara, inklusif, dan benar,” ujarnya.
Wakil PM Kerajaan Eswatini Thulisile mengatakan dalam pidato pertamanya bahwa negaranya adalah sekutu setia Taiwan, dan Taiwan juga merupakan mitra penting dalam kerja sama ekonomi dan pengembangan Eswatini.