UKRAINA - Sekitar 9.000 anak-anak akan dievakuasi dari kota Belgorod di Rusia dan wilayah sekitarnya setelah penembakan yang menurut pihak berwenang dilakukan oleh Ukraina.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan tiga orang, termasuk seorang anak, terluka dalam serangan terbaru. Sedangkan sebagian wilayah yang berbatasan dengan Ukraina tidak mendapat aliran listrik.
Dia menambahkan, total 16 orang tewas dan 98 luka-luka pada pekan ini. Hal ini terjadi beberapa hari setelah penyerangan memaksa penutupan di seluruh kota.
Gladkov pada pertemuan partai Rusia Bersatu di Kremlin mengatakan perintah evakuasi baru ini berdampak pada beberapa desa di kota Belgorod dan beberapa desa di wilayah lain di wilayah tersebut.
Kelompok pertama yang terdiri dari 1.200 anak akan dievakuasi pada Jumat (22/3/2024).
Siswa di Belgorod diperintahkan untuk tidak masuk sekolah pada Senin (18/3/2024) dan Selasa (19/3/2024). Pusat perbelanjaan di Belgorod juga tutup pada Minggu (17/3/2024) dan Senin (18/3/2024).
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya menembak jatuh sembilan rudal Ukraina di Belgorod pada Selasa (19/3/2024).
Kementerian kemudian menambahkan bahwa pihaknya telah menghancurkan dua kelompok “penyabot” Ukraina dalam serangan pendahuluan di dekat perbatasan dengan wilayah Belgorod dan Kursk.
Sementara itu, daerah perbatasan Ukraina terus melaporkan serangan Rusia sehingga memerlukan evakuasi di sana.
Awal pekan ini, pihak berwenang di wilayah timur laut Sumy mengatakan lebih dari 150 orang terpaksa mengungsi akibat penembakan yang intensif.
Wali Kota Bilopil, sebuah desa di Sumy, mengatakan pada Selasa (19/3/2024) bahwa situasinya tetap sama dan menyoroti dua ledakan lagi.
“Sebuah objek infrastruktur penting telah terkena dampaknya,” kata Yuriy Zarko kepada media Ukraina. “Rumah warga sekitar juga rusak,” lanjutnya.
"Tidak ada informasi mengenai korban luka atau tewas. Skala kehancuran sedang diklarifikasi,” ujarnya.
Kyiv belum mengomentari serentetan serangan baru-baru ini di Belgorod.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuduh Kyiv melancarkan serangan di wilayah tersebut untuk mengganggu upayanya untuk terpilih kembali, di mana ia mengklaim kemenangan telak.
Kontes ini digambarkan tidak bebas dan tidak adil oleh para kritikus. Kemenangan Putin tidak diragukan lagi, karena ia tidak mempunyai lawan yang kredibel.
Pada Selasa (19/3/2024), Putin meminta Dinas Keamanan Federal untuk mengidentifikasi dan menghukum pejuang pro-Ukraina Rusia yang dituduh mengambil bagian dalam serangan mematikan di wilayah perbatasan Rusia.
“Mengenai para pengkhianat ini, kita tidak boleh lupa siapa mereka, kita harus mengidentifikasi mereka berdasarkan nama. Kami akan menghukum mereka tanpa batasan waktu, di mana pun mereka berada,” katanya pada pertemuan dewan FSB.
Awal bulan ini, tiga kelompok paramiliter Rusia yang berbasis di Ukraina mengatakan mereka telah menyeberang ke Rusia dan kini memerangi pasukan pemerintah di sana.
Legiun Kebebasan Rusia (FRL) dan Batalyon Siberia (SB) memposting video yang dimaksudkan untuk menunjukkan pejuang mereka di wilayah Belgorod dan Kursk.
FRL dan seorang politisi Rusia di pengasingan mengklaim dua desa kini berada dalam kendali pasukan pembebasan.
Pada saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan upaya terobosan tersebut telah digagalkan.
(Susi Susanti)