GAZA - Bulan suci Ramadhan telah dimulai. Umat Islam di seluruh dunia berpuasa, menghabiskan waktu bersama keluarga dan mengabdikan diri untuk berdoa dan beribadah.
Namun bagi umat Islam di Gaza, bulan suci ini penuh dengan kesedihan dan kesengsaraan. Mereka telah hidup dalam pembantaian, penyakit, kelaparan dan kehausan di tangan tentara Israel selama lebih dari lima bulan.
Melansir Al Jazeera, kekerasan dan kekejaman belum berhenti atau berkurang sejak awal Ramadhan. Persiapan menyambut bulan suci selalu dimulai sejak dini. Beberapa minggu sebelumnya, masyarakat membeli seluruh kebutuhan Ramadhannya.
Meskipun banyak dari kita yang kesulitan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa atau mencari tempat yang aman untuk beribadah, kenangan Ramadhan yang lalu membuat kita tetap hangat.
Mengutip sumber lain, Palestina adalah tanah yang diberkati Allah SWT. Palestina juga merupakan salah satu negara yang termasuk dalam negara Suriah, dan Nabi Muhammad SAW mendoakannya.
Meski Palestina punya konflik dan peperangan yang panjang, namun anak-anak di sana bisa menjadi penghafal Al Qur’an yang handal. Anak-anak Palestina tidak antusias menghafal Al Qur'an saat Ramadhan, tapi juga di bulan-bulan lainnya. Mereka sangat termotivasi untuk meningkatkan hafalan ayat Al Qur’an setiap harinya.
Kegiatannya tidak jauh dari Al Qur’an. Meski anak-anak Palestina berada dalam kondisi sulit, terkepung dan terjajah, mereka hafal Al Qur’an. Mereka juga mungkin memiliki daya ingat yang kuat sehingga mudah menghafal Al Qur'an.