Apa yang mereka inginkan?
Menurut CSIS, seperti organisasi induknya, ISIS-K bertujuan untuk menciptakan ‘negara Islam murni’, yang menggambarkan visi kelompok tersebut tentang ‘kekhalifahan transnasional global’ yang diatur berdasarkan hukum Syariah.
ISIS-K saling membenci Taliban dan menarik mereka yang memiliki pandangan lebih radikal dibandingkan kelompok Islam yang menguasai Afghanistan. Mereka menolak mengakui Taliban sebagai pemimpin Islam yang sah karena mereka mengandalkan basis yang sempit daripada berkomitmen pada jihad Islam universal.
Oleh karena itu, serangan ISIS-K baru-baru ini sebagian besar ditujukan kepada Taliban dan sasaran simbolis lainnya, serta terhadap minoritas Muslim Syiah di Afghanistan, khususnya etnis Hazara.
Kebencian kelompok ini terhadap negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Eropa, juga menjadi agenda utama mereka. Begitu pula permusuhan mereka terhadap Rusia.
Mengapa mereka menyerang Rusia?
Beberapa pakar mengatakan kepada CNN, SIS memiliki permusuhan lama terhadap Rusia dan Putin.
“Rusia berada di posisi teratas atau mendekati puncak daftar ISIS selama bertahun-tahun,” kata Daniel Byman, direktur program studi keamanan Universitas Georgetown. Dia menunjuk pada peran penting Moskow dalam perang saudara di Suriah, ketika mereka melakukan intervensi untuk mendukung pemerintah Suriah dan melawan ISIS. ISIS-K juga mengkritik Taliban karena terlalu dekat dengan Rusia.
Ada juga keluhan sejarah lainnya. Menurut John Miller, kepala analis intelijen dan penegak hukum CNN, propaganda ISIS telah lama menargetkan Rusia karena taktik brutalnya dalam berbagai perang Chechnya, dan kebijakan bumi hangus di Kaukasus yang berdampak pada Muslim Eropa Timur dan Eurasia.
Pada tahun 2022, ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas ledakan bunuh diri di dekat kedutaan Rusia di Kabul, yang menewaskan enam orang, termasuk dua staf konsulat.
Kantor berita pemerintah RIA Novosti mengatakan selama sebulan terakhir, Rusia telah menggagalkan beberapa insiden terkait ISIS. Setidaknya empat insiden pada bulan Maret saja telah dilaporkan di seluruh Rusia yang menurut pihak berwenang setempat melibatkan orang-orang yang terkait dengan ISIS.
Dikutip Reuters, media pemerintah Rusia melaporkan pada tanggal 7 Maret bahwa FSB, dinas keamanan Rusia, mencegah serangan ISIS di sebuah sinagoga di Moskow. Para penyerang ISIS tewas dalam baku tembak.