JAMBI - Kapolres Muarojambi AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso membenarkan adanya teriakan maling sebelum terjadi kecelakaan maut yang menewaskan seorang dokter bernama Dwi Fathimahyen di wilayah Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Jambi, pada Jumat akhir pekan lalu.
Dirinya menerangkan bahwa itu naluri warga karena ada orang masuk ke wilayahnya secara mencurigakan.
"Jadi warga bertahan dari ancaman Kamtibmas karena kejadiannya pada tengah malam di atas pukul 23.00 WIB," ujarnya, Selasa (2/4/2024).
Saat itu, korban masuk ke Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Muarojambi sudah dengan kecepatan tinggi. "Yang bersangkutan di dalam komplek sekitar 4 menit, datang masuk dalam keadaan ngebut sehingga diadang warga," tutur Bram.
Warga yang melihat ulah korban, kemudian memviralkan ke grup WA warga komplek bahwa ada kendaraan ngebut yang mencurigakan
"Ini aksi alami dari warga, karena melihat kendaraan yang bisa membahayakan warga komplek," ucapnya.
Mendapatkan informasi tersebut, sejumlah pemuda berusaha menghadang untuk memberhentikan tapi yang bersangkutan tidak bersedia menghentikan kendaraannya.
"Ketika itu kondisi dalam situasi gelap dan kaca mobil korban gelap, jadi tidak diketahui apakah pengendara mobil lebih dari satu orang, wanita atau pria," sebutnya.
Namun, pengendara mobil tidak bersedia berhenti sehingga warga mencurigai adanya dugaan melakukan tindak pidana di dalam komplek.
Tidak mengindahkan hadangan warga, yang bersangkutan tetap ngebut hingga menuju arah Kota Jambi. Kebetulan ada personel Satlantas Polres Muarojambi bersama dishub Pemda Muarojambi
Tidak lama kemudian, datang tiga motor membuntuti dan satu kendaraan berhenti dan menyampaikan ke petugas bahwa ada maling.
Mendapatkan informasi tersebut, petugas dengan menggunakan mobil patroli langsung mengejar mobil terdekat.
"Karena berkecepatan tinggi dan sudah melewati dalam Kota Jambi, warga tersebut tidak mengejar lagi dan tinggallah petugas kami yang melakukan pengejaran," katanya.
Bram menambahkan, peristiwa itu terjadi lebih kurang 40 menit. Memasuki wilayah Sekernan, Muarojambi kondisi jalan padat namun yang bersangkutan tetap berupaya melewati kendaraan yang didepannya
"Aksi tersebut berhasil sehingga petugas tertinggal jauh sekitar 200 meter. Prinsip kami keselamatan anggota dalam melakukan pengejaran," tuturnya.
Tetapi, ungkapnya, di percobaan terakhir yang bersangkutan mencoba mendahului kendaraan lainnya lagi.
Namun, imbuhnya, pada jalan yang berlawanan terdapat truk sehingga korban banting setir mobil ke kanan untuk menghindari bertabrakan dengan kendaraan.
"Tapi aksinya justru kendaraan warga menabrak rumah warga. Patut dimaklumi karena kendaraan yang bersangkutan berkecepatan tinggi sehingga terjadi kecekakaan fatal dan menabrak tiang rumah warga dan mengalami luka," tandasnya.
Disampaikannya, saat anggota kami sampai TKP langsung melakukan evakuasi korban. Kemudian oleh petugas, tubuh korban dibawa ke rumah sakit dan ternyata meninggal dunia di rumah sakit.
(Angkasa Yudhistira)