Militer Israel mengatakan mereka telah menghilangkan tiga anggota sayap militer Hamas di Jalur Gaza tengah, dan menambahkan bahwa mereka adalah putra Ismail Haniyeh. Pernyataan itu tidak menyebutkan laporan kematian cucu Haniyeh.
Haniyeh secara luas dianggap sebagai pemimpin Hamas secara keseluruhan dan telah menjadi anggota terkemuka gerakan tersebut sejak tahun 1980. Ia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017 dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menetapkannya sebagai teroris pada tahun 2018.
Ini bukanlah anggota keluarga Haniyeh pertama yang terbunuh dalam perang. Seorang anak laki-laki lainnya dilaporkan terbunuh pada bulan Februari, sementara saudara laki-laki dan keponakannya dibunuh pada bulan Oktober, diikuti oleh seorang cucunya pada bulan November.
Orang-orang bersenjata pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.
Israel mengatakan bahwa dari 130 sandera yang masih berada di Gaza, setidaknya 34 orang tewas.
Lebih dari 33.000 warga Gaza, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak serangan bulan Oktober, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
(Susi Susanti)