Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ditipu Agen Lokal, Sejumlah Pria India Mengaku Trauma Dikirim ke Medan Perang Rusia

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 12 April 2024 |08:17 WIB
Ditipu Agen Lokal, Sejumlah Pria India Mengaku Trauma Dikirim ke Medan Perang Rusia
Sejumlah pria India mengaku trauma dikirim ke medan perang Rusia (Foto: Vivek R Nair)
A
A
A

INDIA - Pada bulan Oktober tahun lalu, David Moothappan asal India melihat iklan Facebook yang menawarkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan di Rusia.

Gaji bulanan yang dijanjikan yakni 204.000 rubel atau USSD2.201 tampak cukup menggiurkan bagi nelayan putus sekolah dari negara bagian Kerala di India selatan.

Beberapa minggu kemudian, Moothappan, 23, mendapati dirinya berada di medan perang di kota Donetsk yang dikuasai Rusia di Ukraina timur.

“Kematian dan kehancuran terjadi di mana-mana,” katanya ketika ditanya tentang pengalamannya di sana, dikutip BBC.

Dia dan seorang pria lain dari Kerala berhasil pulang ke rumah minggu lalu. Mereka termasuk di antara beberapa warga India yang ditipu oleh agen-agen untuk berperang bersama pasukan Rusia dalam perang negara itu dengan Ukraina selama beberapa bulan terakhir.

Beberapa dari mereka berhasil pulang ke rumah, namun yang lainnya masih terjebak di Rusia. Kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga miskin dan tergiur dengan janji pekerjaan, terkadang sebagai “pembantu” di tentara Rusia. Setidaknya dua orang India tewas sejauh ini dalam perang tersebut.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan pihaknya menekan dengan sangat keras kepada pihak berwenang Rusia untuk memulangkan warga negaranya yang telah tertipu untuk ikut berperang dalam perang tersebut. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri S Jaishankar menyebut hal ini sebagai masalah yang sangat, sangat mendalam bagi India. BBC telah mengirim email ke kedutaan Rusia di India untuk meminta komentar.

Moothappan merasa lega bisa kembali ke kampung halamannya di desa nelayan Pozhiyoor di Kerala, namun dia mengatakan dia tidak bisa melupakan apa yang dia lihat dalam perang.

“Ada bagian tubuh berserakan di tanah,” ujarnya. Karena putus asa, dia mulai muntah dan hampir pingsan.

“Tak lama kemudian, perwira Rusia yang memimpin kami menyuruh saya kembali ke kamp. Butuh waktu berjam-jam bagi saya untuk pulih,” lanjutnya.

Dia mengatakan kakinya patah saat Natal saat bertempur di tempat terpencil. Dia pun menegaskan jika keluarganya tidak mengetahui situasinya saat itu.

Moothappan menghabiskan dua setengah bulan di berbagai rumah sakit di Luhansk, Volgograd dan Rostov sebelum pulih sebagian.

Pada bulan Maret, sekelompok orang India membantunya mencapai kedutaan negara tersebut di Moskow, yang kemudian mengatur agar dia melakukan perjalanan pulang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement