Sejak 1980 an, antar negara seperti Irak dan Iran telah terlibat dalam Perang Tanker. Berlanjut pada 1988, kapal perang Amerika Serikat (AS) Vincennes menembak jatuh pesawat penumpang Iran yang menewaskan 290 orang. Kemudian pada 2010, kelompok yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda menyerang kapal tanker minyak Jepang. Kasus-kasus konflik lainnya yang terjadi di selat ini yaitu ketika Wakil Presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi, mengancam akan menutup jalur perdagangan melalui Selat Hormuz.
Tidak berhenti sampai disitu, sebagai bentuk respon terhadap sanksi ekonomi yang diberikan oleh AS, Iran melaksanakan ‘Velayat-90’ yang merupakan latihan militer selama 10 hari di perairan internasional di sekitar selat. AS yang tidak tinggal diam kemudian mengirim kapal induk John C. Stennis yang menyebabkan meningkatnya ketegangan antara kedua negara tersebut. Dapat dilihat dari kasus-kasus yang pernah terjadi di Selat Hormuz ini menunjukkan bahwa selat ini selain dimanfaatkan sebagai jalur perdagangan, juga dimanfaatkan sebagai platform bagi negara-negara untuk menegaskan dominasi mereka di wilayah tersebut.
(Rachel Eirene Nugroho)
(Rahman Asmardika)