Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kian Memanas, Kekerasan Berkobar di UCLA saat Polisi Bubarkan Protes Pro Palestina di Universitas Columbia

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 02 Mei 2024 |06:45 WIB
Kian Memanas, Kekerasan Berkobar di UCLA saat Polisi Bubarkan Protes Pro Palestina di Universitas Columbia
Kekerasan berkobar di UCLA saat polisi bubarkan protes pro Palestina di Universitas Columbia (Foto: Reuters)
A
A
A

LOS ANGELES - Ketegangan yang kian memanas di kampus-kampus Amerika Serikat (AS) memuncak pada Rabu (1/5/2024) ketika pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah polisi menangkap aktivis yang menempati sebuah gedung di Universitas Columbia dan meratakan tenda di kampusnya.

Video saksi mata dari UCLA, yang diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan orang-orang yang menggunakan tongkat atau tiang untuk memukul papan kayu digunakan sebagai barikade darurat untuk melindungi pengunjuk rasa pro-Palestina sebelum polisi dipanggil ke kampus.

Di sisi lain negara itu, sejumlah petugas polisi Kota New York (NYPD) yang mengenakan helm dan baju besi menangkap demonstran pro-Palestina yang menduduki gedung akademik di Universitas Columbia.

Mahasiswa yang menyaksikan kejadian luar biasa tersebut banyak yang mencemooh polisi. Mereka melarikan diri ke gedung-gedung terdekat atas perintah petugas ketika polisi juga membersihkan lokasi aksi protes di dekatnya yang telah menginspirasi protes serupa di kampus-kampus di seluruh negeri dan luar negeri.

Wali Kota Eric Adams mengatakan polisi menangkap sekitar 300 orang di Columbia dan City College of New York. Banyak dari mereka yang ditangkap didakwa melakukan pelanggaran dan kejahatan kriminal.

Bentrokan di UCLA dan New York adalah bagian dari aktivisme mahasiswa AS yang terbesar sejak demonstrasi dan demonstrasi anti-rasisme pada tahun 2020. Protes tersebut menyusul serangan pada 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas dari Jalur Gaza dan serangan berikutnya di Israel selatan. Serangan Israel di daerah kantong Palestina.

Para mahasiswa telah berunjuk rasa atau mendirikan tenda di puluhan sekolah di seluruh AS dalam beberapa hari terakhir, menyatakan penolakan terhadap perang Israel di Gaza dan menuntut divestasi sekolah atau universitas dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel. Banyak kampus telah memanggil polisi untuk meredam protes.

Banyak pengunjuk rasa, beberapa di antaranya adalah orang Yahudi, menolak tuduhan antisemitisme. Protes tersebut dianggap telah menghidupkan kebencian di Columbia, dan juga menyalahkan beberapa episode pelecehan dan retorika permusuhan yang dilakukan oleh orang luar yang datang ke jalan-jalan Manhattan yang sibuk di sekitar kampus.

Presiden AS Joe Biden, yang telah membuat marah banyak pengunjuk rasa karena mendanai dan mempersenjatai Israel, berencana memberikan pidato tentang antisemitisme minggu depan di acara peringatan Holocaust.

“Warga Amerika mempunyai hak untuk melakukan protes secara damai,” kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih, kepada wartawan. “Pengambilalihan paksa suatu bangunan bukanlah tindakan yang damai,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement