Ia juga meminta kepada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono harus segera turun tangan dalam secara serius dalam menangani permasalahan di RTH Tubagus Angke ini, yang diduga menjadi tempat aktivitas maksiat yang dibalut oleh warung remang-remang.
"Pj Gubernur harus turun tangan untuk segera menyelesaikan permasalahan ini secara serius, kalau perlu, beri target kepada jajaran Wali Kota Jakarta Barat dalam menyelesaikan masalah ini. Pemprov DKI harus berkaca kepada sejumlah kasus perbuatan mesum yang kerap terjadi di sejumlah taman di Jakarta," tegas Kent.
Adanya kasus taman dijadikan lokalisasi oleh sejumlah oknum, Kent berharap kejadian tersebut tidak terjadi lagi kedepannya. Dan Pemprov DKI harus melakukan pengawasan serta menjaga aset agar tidak disalahgunakan oleh masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
"Kasus ini kan kasus pengulangan. Saya berharap ini yang terakhir dan ke depannya tidak akan ada kejadian seperti ini lagi. Pemprov DKI harus segera berbenah dan melakukan pengawasan serta melakukan penjagaan terhadap aset dengan cara yang represif, agar tidak disalahgunakan ke depannya. Kalau kenyatannya di lapangan kondisi tamannya kurang pencahayaan, segera pasang lampu penerangan, kalau di perlukan tidak hanya satpol pp yang melakukan pengawasan atau patroli, bisa juga berkolaborasi dengan dinas sosial supaya permasalahan seperti ini bisa terselesaikan secara tuntas," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, temuan alat kontrasepsi kondom bekas di Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat (Jakbar) bikin heboh.