Pada Kamis (2/5/2024) pagi, mahasiswa Universitas Toronto mendirikan perkemahan di lapangan berumput berpagar di kampus pusat kota, tempat sekitar 100 pengunjuk rasa berkumpul dengan puluhan tenda.
Menurut pernyataan dari penyelenggara, perkemahan tersebut akan tetap ada sampai universitas tersebut mengungkapkan investasinya, melakukan divestasi dari segala hal yang dianggap mempertahankan apartheid Israel, pendudukan dan pemukiman ilegal Palestina dan mengakhiri kemitraan dengan beberapa institusi akademis Israel.
Seorang juru bicara universitas mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang berdialog dengan para pengunjuk rasa dan hingga tengah hari, perkemahan tersebut tidak mengganggu aktivitas normal universitas.
Juru bicara mahasiswa pascasarjana dan perkemahan Universitas Toronto, Sara Rasikh, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan tetap tinggal di sana sampai tuntutan mereka dipenuhi.
“Jika gangguan publik adalah satu-satunya cara agar suara kami didengar, maka kami bersedia melakukan itu,” ujarnya.
(Susi Susanti)