Karena kejadian tersebut berlangsung begitu cepat, Frans Mendur tidak berhasil mengambil foto yang memuaskan.
Soekarno kemudian menyampaikan permintaan untuk mengulangi adegan pelukan dengan lebih dramatis, bahkan menyarankan agar Soedirman mendekat lebih dekat. Soedirman patuh, dan akhirnya, foto pelukan tersebut menjadi yang paling terkenal sebagai "foto penutup perang Revolusi 1945-1949".
(Fahmi Firdaus )