RUSIA – Rusia telah memulai persiapan untuk latihan rudal di dekat Ukraina yang mensimulasikan penggunaan senjata nuklir taktis sebagai tanggapan terhadap ancaman dari pejabat Barat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron merupakan babak eskalasi ketegangan yang benar-benar baru.
Pekan lalu, Macron menolak untuk mengesampingkan kemungkinan pengerahan pasukan Prancis, jika Kyiv memintanya.
Sedangkan Lord Cameron mengatakan bahwa Ukraina memiliki hak untuk menggunakan senjata Inggris untuk melakukan serangan di wilayah Rusia.
Pada Senin (6/5/2024), Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa ‘ledakan permusuhan’ Lord Cameron bertentangan dengan jaminan Inggris sebelumnya bahwa rudal jarak jauh yang dikirim ke Ukraina tidak akan digunakan di wilayah Rusia dan berarti bahwa Inggris adalah pihak dalam konflik.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa respons terhadap serangan Ukraina yang menggunakan senjata Inggris terhadap Rusia dapat melibatkan penargetan fasilitas dan peralatan militer Inggris di wilayah Ukraina dan sekitarnya.
Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa pernyataan Macron mengenai kemungkinan pengerahan pasukan Prancis ke Ukraina dapat dianggap sebagai kesiapan untuk melakukan konfrontasi langsung dengan Rusia.
Baik duta besar Inggris dan Prancis di Moskow dipanggil pada Senin (6/5/2024).
Menurut kantor berita TASS, latihan senjata nuklir taktis yang diumumkan pada Senin (6/5/2024) diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.