“Sebagai hasil dari peninjauan tersebut, kami telah menghentikan satu pengiriman senjata pada minggu lalu. Pengiriman tersebut terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon. Kami secara khusus berfokus pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pon dan dampak yang dapat ditimbulkan di daerah perkotaan yang padat seperti yang kita lihat di wilayah lain di Gaza. Kami belum membuat keputusan akhir tentang bagaimana melanjutkan pengiriman ini,” tambahnya.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan bahwa untuk kasus-kasus tertentu lainnya di Departemen Luar Negeri, termasuk peralatan JDAM [Joint Direct Attack Munition], pihaknya terus melakukan peninjauan.
“Tak satu pun dari kasus-kasus ini melibatkan transfer dalam waktu dekat, ini adalah tentang transfer di masa depan,” ujarnya.
Pejabat tersebut menekankan bahwa tidak satu pun dari pengiriman ini ada hubungannya dengan alokasi tambahan Israel pada bulan April, namun diambil dari dana yang sebelumnya telah dialokasikan, beberapa tahun yang lalu.
(Susi Susanti)