Para pimpinan UvA berharap pembicaraan pada Rabu (8/5/2024) akan mengakhiri protes, namun para mahasiswa tetap bertahan, menarik batu bata dari jalan-jalan dan trotoar dekat kampus abad ke-19 dan membentuk rantai manusia untuk membawa mereka ke barikade.
Para pengunjuk rasa mengatakan institusi Israel yang universitasnya bekerja mendapat keuntungan dari penindasan terhadap warga Palestina.
Setelah polisi mengakhiri blokade di halaman universitas, ratusan demonstran pindah ke alun-alun terdekat untuk melanjutkan protes hingga larut malam, menuntut diakhirinya perang Gaza. Beberapa pihak meminta universitas untuk memutuskan hubungan akademis dengan Israel.
Tidak jelas apakah dan berapa banyak orang yang terluka dalam bentrokan tersebut dan berapa banyak pengunjuk rasa yang ditahan oleh polisi.
Selain itu, di Universitas Utrecht, sekitar 45 kilometer (30 mil) ke arah selatan, mahasiswa menduduki gedung universitas untuk memprotes tindakan Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Protes mahasiswa mendapatkan momentum di seluruh Eropa, menyusul aksi serupa di universitas-universitas Amerika di mana beberapa perkemahan tersebar.
(Susi Susanti)