Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Ancam Hentikan Kirim Senjata Terkait Invasi Rafah, Netanyahu Tak Peduli

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 10 Mei 2024 |07:39 WIB
AS Ancam Hentikan Kirim Senjata Terkait Invasi Rafah, Netanyahu Tak Peduli
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merespons ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang bakal menghentikan pengiriman senjata jika invasi darat ke Rafah, Gaza, Palestina, dilakukan. Netanyahu menyebut pihaknya akan berjuang sendiri sekuat tenaga.

"Jika perlu kami akan berdiri sendiri. Saya sudah katakan. Jika perlu kami akan berjuang dengan sekuat tenaga," katanya, melansir BBC, Jumat (10/5/2024).

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan menahan sejumlah senjata termasuk peluru artileri jika Rafah diserang.

AS telah menghentikan pengiriman bom karena kekhawatiran akan kematian warga sipil.

Namun, Netanyahu pada Kamis (9/5/2024), mengenang perang tahun 1948 untuk mengabaikan peringatan dari AS, sekutu terdekat Israel.

“Dalam Perang Kemerdekaan 76 tahun yang lalu, kami adalah pihak yang sedikit melawan banyak orang,” katanya.

“Kami tidak memiliki senjata. Ada embargo senjata terhadap Israel, namun dengan kekuatan semangat, kepahlawanan dan persatuan yang besar di antara kami-kami menang," ujarnya.

Dia mengatakan, Israel memiliki lebih dari sekadar tanggung jawab jika Biden menghentikan pengiriman senjata.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement