“Hanya dengan mengumumkan hari ini bahwa kami akan mengubah pendekatan kami terhadap ekspor senjata, hal ini akan membuat Hamas lebih kuat dan akan memperkecil kemungkinan terjadinya kesepakatan penyanderaan,” tambahnya.
Dia mengatakan, dia ingin fokus pada berusaha keras setiap hari untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu, Jonathan Ashworth dari Partai Buruh mengatakan dia tidak ingin senjata buatan Inggris digunakan di Rafah.
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden mengubah salah satu hubungan strategis paling signifikan di dunia dengan mengatakan AS tidak memasok senjata jika Israel melanjutkan rencana invasi ke Rafah, kota Gaza selatan yang dihuni sekitar 1,4 juta orang berlindung.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 80.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak Senin (13/5/2024), dan tank-tank Israel dilaporkan berkumpul di dekat kawasan pembangunan.
Israel mengatakan pihaknya akan melanjutkan operasi yang direncanakan di Rafah meskipun AS dan sekutu lainnya memperingatkan bahwa serangan darat dapat menyebabkan korban sipil dalam jumlah besar dan krisis kemanusiaan.
(Susi Susanti)