Che Nang terusir dari negaranya, karena kegagalannya merebut kembali wilayah yang ada di bagian utara kerajaannya dari bangsa Vietnam. Kekalahan ini membuat Che Nang, bukan hanya kehilangan tahta kerajaannya, tapi juga terusir dari negaranya sehingga membuatnya terpaksa mengungsi ke Jawa.
Campa ini memang merupakan kerajaan tetangga yang mempunyai hubungan lebih istimewa dengan Majapahit (Jawa) dibanding dengan kerajaan-kerajaan tetangga lainnya. Faktornya mungkin karena sejak sebelum Majapahit berdiri Kerajaan Campa ini sudah menjalin hubungan kekeluargaan dengan Jawa melalui Kerajaan Singasari.
Ketika Majapahit eksis, hubungan kekeluargaan melalui ikatan pernikahan ini masih terus dijalin yaitu ketika Putri Campa dinikahi oleh Prabhu Brawijaya V, raja Majapahit terakhir. Serat Kanda dan Babat Tanah Jawi memberitakan, bahwa pada di awal abad 15 Raja Brawijaya V dari Majapahit menikah dengan Putri Campa, yang beragama Islam dengan bergelar Putri Dwarawati. Putri Campa yang menjadi istri Brawijaya V ini meninggal pada tahun 1448 M sebagaimana yang tercatat dalam batu nisannya di Trowulan.
(Awaludin)