Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pentingnya Sabuk Pengaman dalam Kasus Turbulensi Parah Singapore Airlines, Masalah Hidup dan Mati

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2024 |10:51 WIB
Pentingnya Sabuk Pengaman dalam Kasus Turbulensi Parah Singapore Airlines, Masalah Hidup dan Mati
Pentingnya sabuk pengaman dalam kasus turbulensi parah Singapore Airlines, masalah hidup dan mati (Foto: CNA Reader)
A
A
A

“Ini adalah masalah hidup dan mati,” terangnya, dikutip Reuters.

Menurut studi tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS), kecelakaan penerbangan terkait turbulensi adalah jenis kecelakaan yang paling umum.

Baru-baru ini, pada bulan Maret, sebuah pesawat Boeing 787 yang dioperasikan oleh LATAM Airlines tiba-tiba jatuh di tengah penerbangan, menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.

Pakar keselamatan dirgantara Anthony Brickhouse mengatakan penumpang harus meminimalkan pergerakan mereka dalam penerbangan dan selalu mengenakan sabuk pengaman, terlepas dari lampu sabuk pengaman.

American Airlines mewajibkan pilotnya untuk menyalakan tanda sabuk pengaman dan menginstruksikan penumpang serta pramugari untuk segera duduk ketika turbulensi parah.

Pramugari kemudian harus tetap duduk sampai diberitahu oleh kapten penerbangan atau tanda sabuk pengaman dimatikan. Maskapai lain memiliki protokol serupa.

Beberapa pilot dan penumpang mengatakan bahwa membiarkan tanda sabuk pengaman sepanjang penerbangan akan menjadi bumerang, karena penumpang akan mulai mengabaikannya.

“Tanda sabuk pengaman memiliki arti, dan jika Anda membiarkannya terus-menerus, maka itu tidak ada artinya,” kata Dennis Tajer, juru bicara Allied Pilots Association, serikat pilot American Airlines. "Semua orang hanya akan mengatakan itu pertanda yang tidak berarti apa-apa,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement