Sebelumnya dia juga mengaku, kalau dirinya sempat menelusuri keberadaan kliennya saat kasus pembunuhan Vina pada 27 Agustus 2016. Sebab Ibunda Pegi sempat mengungkap kalau anaknya berada di Bandung saat peristiwa mencengangkan itu.
"Sebelum Saya memutuskan untuk menjadi kuasanya keluarga Pegi saya menelusuri dulu karena ibunya Pegi menyampaikan ke saya bahwa anaknya itu saat kejadian berada di Bandung. Saya tidak langsung percaya begitu saja kemudian saya telusuri ada siapa saja di sana?," ujar Toni.
Dia lantas, menelepon dan menemui kerabat dan keluarga Pegi yang pada saat itu bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung.
"Ibu bercerita bahwa ada bapaknya, ada Mang Bondol, ada Robi, ada Ibnu dan ada Suparman nah ini dari lima ini, empat sudah saya hubungi sudah saya temui," sambungnya.
Dia juga mengatakan, saat malam kejadian pembunuhan Vina 27 Agustus 2016, rekan kerja Pegi, meminta untuk pulang ke Cirebon karena sudah tidak betah di Bandung. Lantas Pegi mengantar, hingga saudaranya itu mendapatkan transportasi menuju Cirebon.
"Bondol pada saat mau ke Bandung itu mau kerja itu ditelepon oleh pegi Setiawan agar bekerja kalimatnya 'Mang ayo kerja di Bandung kan nganggur kan', kemudian berangkat lah 21 Agustus 2016 kerja di Bandung. Lalu seminggu kemudian tanggal 27 Agustus 2016, bondol itu tidak betah, minta pulang 'pegi saya mau pulang saja karena tidak betah'," katanya.
"Pukul 20.00 Wib, 27 Agustus 2016, bondol minta pulang dan diantar oleh Pegi Setiawan, diantara Robi, diantara oleh Ibnu bertiga, dari bedeng, jadi kalau proyek itu tempat tidurnya dikasih bedeng, diantar sampai ke jalan raya sampai Bondol mendapatkan angkot," sambungnya.
Sebagai informasi, pada 21 Mei 2024, Pegi Setiawan ditangkap polisi di Jalan Kopo, Kota Bandung, setelah delapan tahun menjadi buron (DPO) dalam kasus pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap Vina dan Eky.
Pegi, yang terancam hukuman mati, dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan UU Perlindungan Anak. Namun, Pegi dengan tegas membantah tuduhan tersebut
(Fakhrizal Fakhri )