JAKARTA - Mengenal Claudia Sheinbaum, sosok Presiden wanita pertama keturunan Yahudi yang bakal pimpin Mexico. Apalagi dia seorang perempuan pertama Meksiko setelah lebih dari 200 tahun kemerdekaan negara itu dipimpin oleh pria.
Namun dengan kemenangannya yang sudah di tangan, masyarakat Meksiko akan melihat kepribadian Sheinbaum. Sebab dia memiliki kepribadian yang sangat berbeda dibandingkan Presiden Andrés Manuel López Obrador.
Beberapa mengenal Claudia Sheinbaum, sosok Presiden wanita pertama keturunan Yahudi yang bakal pimpin Mexico. Lantas apakah benar?
Ternyata, dia mengidentifikasi diri sebagai seorang Yahudi secara budaya dan telah berbicara tentang warisannya di masa lalu.
“Saya tumbuh tanpa agama. Begitulah cara orang tua saya membesarkan saya,” kata Sheinbaum, 61 tahun, pada tahun 2018 di sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi Yahudi di Mexico City.
Adapun, kakek nenek dari pihak ibu adalah orang Yahudi yang berimigrasi ke Meksiko dari Bulgaria sebelum Holocaust. Sedangkan kakek nenek dari pihak ayah melarikan diri dari Lituania pada tahun 1920-an.
Sedangkan, Sheinbaum lahir di Mexico City pada tahun 1962. Saat belajar untuk gelar sarjananya di Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM), ia terlibat dalam politik mahasiswa, memprotes privatisasi pendidikan publik. Setelah lulus, ia belajar teknik energi di Universitas California, Berkeley.
Ia menjadi fasih berbahasa Inggris dan memperoleh gelar Master, sebelum kembali ke UNAM untuk studi doktoral.
Sheinbaum memasuki dunia politik pada tahun 2000, ketika dia ditunjuk sebagai sekretaris lingkungan hidup Mexico City oleh Obrador, yang saat itu menjabat sebagai kepala pemerintahan kota.
Setelah meninggalkan perannya pada tahun 2006, Sheinbaum berkomitmen pada studi energi, bergabung dengan Panel Internasional tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan menjadi bagian dari tim yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2007.
Pada tahun 2015, ia menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai kepala distrik Tlalpan di Mexico City, dan menjabat hingga tahun 2017.
Tahun berikutnya, ia terpilih sebagai kepala pemerintahan seluruh kota – sekali lagi, wanita pertama yang menjabat – namun ia mengundurkan diri. pada Juni 2023 untuk memulai pencalonannya sebagai presiden.
Adu Perbandingan Iuran Wajib Tapera Indonesia dan CPF Singapura yang Sama-sama Dibebankan ke Pekerja
Adu Perbandingan Iuran Wajib Tapera Indonesia dan CPF Singapura yang Sama-sama Dibebankan ke Pekerja
(Rina Anggraeni)