Israel melancarkan serangan udara dan darat di Gaza pada Oktober lalu dan bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah militan menyerbu melintasi perbatasan ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel. Sekitar 120 sandera masih berada di Gaza.
Kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 36.000 orang di Gaza yang padat penduduknya, menurut otoritas kesehatan Israel, yang mengatakan ribuan mayat lainnya terkubur di bawah reruntuhan.
Semnetara itu, Qatar mengatakan pada Selasa (4/6/2024) bahwa pihaknya telah menyampaikan proposal gencatan senjata Israel kepada Hamas yang mencerminkan proposal tiga fase yang diajukan pada Jumat (31/6/2024) oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan bahwa makalah tersebut sekarang lebih mendekati posisi kedua belah pihak.
Qatar, yang telah melakukan mediasi di Gaza antara Israel dan Hamas, juga menekankan bahwa harus ada posisi yang jelas dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan.
“Kesepakatan gencatan senjata harus segera mengakhiri penderitaan panjang seluruh rakyat di Gaza dan para sandera serta keluarga mereka dan memberikan peta jalan bagi gencatan senjata permanen dan mengakhiri krisis (kemanusiaan),” katajuru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari dalam konferensi pers.
(Susi Susanti)