PRANCIS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyamakan invasi Rusia ke Ukraina dan Perang Dunia Kedua, dalam pidatonya memperingati 80 tahun pendaratan D-Day di Normandy, Prancis.
Berbicara hanya beberapa langkah dari tempat 9.388 anggota militer AS yang berpartisipasi dalam pendaratan tersebut dimakamkan, Biden memperingatkan negara-negara demokrasi di seluruh dunia sekali lagi berada di bawah ancaman, dan menambahkan bahwa para otokrat sedang mengamati dengan cermat tanggapan Barat terhadap Ukraina.
Biden yang lahir pada 1942, kemungkinan besar akan menjadi pemimpin AS terakhir yang masih hidup pada saat operasi pembebasan Prancis yang diduduki Nazi.
Sejumlah pemimpin dunia hadir pada upacara peringatan yang dugelar Kamis (6/6/2024). Termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Charles III dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.
"Terima kasih kepada rakyat Ukraina atas keberanian mereka. Kami di sini dan kami tidak akan melemah," kata Macron, ketika para pemimpin dunia yang berkumpul memberikan tepuk tangan meriah kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip Reuters.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tidak diundang pada upacara peringatan D-Day pada Kamis (6/6/2024), diketahui melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022.
Rusia adalah sekutu penting selama Perang Dunia Kedua. Kemenangannya di front timur merupakan hal yang mendasar, seperti serangan Sekutu di front barat setelah D-Day, yang membuat Nazi Jerman bertekuk lutut.
Sepanjang pidatonya, Biden sering kali mengaitkan perjuangan melawan fasisme pada Perang Dunia Kedua dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.