Di depan lapangan yang dipenuhi batu nisan kecil berwarna putih milik tentara AS yang tewas, Biden memperingatkan para otokrat di dunia sedang mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di Ukraina.
Ia bersumpah bahwa AS tidak akan meninggalkan konflik tersebut. “Jika kita melakukannya, Ukraina akan ditundukkan, dan konflik tidak akan berakhir di sana. Negara-negara tetangga Ukraina akan terancam, dan seluruh Eropa akan terancam,” ujarnya.
Dan dia melancarkan serangan langsung terhadap Presiden Putin, menyebut pemimpin lama Rusia itu sebagai “tiran”.
Biden juga berupaya untuk menggalang dukungan dari para pemimpin Barat, dan berulang kali menyoroti meningkatnya ancaman dari kekuatan anti-demokrasi di seluruh dunia dan kebebasan yang semakin terancam.
Dia memuji upaya "kelompok saudara yang mulia" yang berpartisipasi dalam pendaratan D-Day, dengan mengatakan orang-orang yang bertempur di sini adalah pahlawan.
"Mereka tahu, tanpa ragu lagi, ada hal-hal yang patut diperjuangkan dan diperjuangkan. Kebebasan sangat berharga. Demokrasi sangat berharga. Amerika sangat berharga. Dunia juga berharga,” ujarnya.
Ditemani Macron pada peringatan tersebut, Biden menekankan pentingnya kemitraan abadi antara negara-negara demokrasi di seluruh dunia.
Menekankan nilai aliansi NATO, Biden mengatakan apa yang dilakukan sekutu di sini 80 tahun yang lalu jauh melampaui apa pun yang bisa kita lakukan sendiri, dan menambahkan bahwa itu adalah pelajaran diharapkan tidak akan pernah dilupakan.
(Susi Susanti)