GAZA - Kelompok Islam Palestina Hamas, sekutunya kelompok Jihad Islam, dan saingan Otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas menyambut baik resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mendukung dan akhirnya mengesahkan proposal gencatan senjata di Gaza.
Dalam pernyataannya, Hamas menyatakan siap bekerja sama dengan mediator dalam melaksanakan prinsip-prinsip rencana tersebut.
Hamas sebelumnya pada Senin (10/6/2024) mengatakan mereka hanya bersedia menerima kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Gaza, sementara Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia bertekad untuk melanjutkan perang melawan Hamas.
“Hamas menyambut baik apa yang termasuk dalam resolusi Dewan Keamanan yang menegaskan gencatan senjata permanen di Gaza, penarikan penuh, pertukaran tahanan, rekonstruksi, pemulangan pengungsi ke wilayah tempat tinggal mereka, penolakan terhadap perubahan atau pengurangan demografi di wilayah Jalur Gaza, dan pengiriman bantuan yang diperlukan kepada rakyat kami di Jalur Gaza,” kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
Presiden AS Joe Biden menguraikan perjanjian gencatan senjata bulan lalu dan memperkirakan gencatan senjata dilakukan secara bertahap, yang pada akhirnya mengarah pada berakhirnya perang secara permanen.
Namun Israel mengatakan pihaknya hanya akan menyetujui jeda sementara sampai Hamas dikalahkan, sementara Hamas membantah bahwa pihaknya tidak akan menerima kesepakatan yang tidak menjamin perang akan berakhir.