Menurut Ketua PPIA UNSW, Yosua Jason, banyak pengusaha diaspora Indonesia di Sydney dan sekitarnya yang turut partisipasi membuka stan makanan dan minuman. Para pengunjung INM bisa menikmati ayam geprek, bakso, pempek, sate padang, rendang, cendol, wedang ronde, dan lain sebagainya. Sementara penampilan budaya, menurut ketua PPIA UNSW juga sangat beragam, dari tarian jawa, sumatera dan daerah lainnya dipertunjukkan secara lengkap oleh mahasiswa.
“Meski malam ini hujan, para pengunjung tetap ramai berdatangan. Kalau tidak hujan akan lebih banyak lagi para pengunjung yang datang. Kami telah mempromosikan acara ini jauh hari ke berbagai komunitas di Australia. Tadi saya menjumpai pengunjung yang datang tidak hanya dari Sydney, tapi juga dari kota-kota lain seperti Canberra dan Wollongong, bahkan dari Melbourne juga ada yang datang”, uangkap Yosua.
Semakin malam halaman kampus UNSW semakin ramai dipadati pengunjung yang ingin menikmati makanan khas Indonesia. Puluhan tenda berjajar menjual makanan Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Ditengah-tengah lapangan berdiri panggung tempat para mahasiswa menampilkan seni dan budaya Indonesia.
Mahasiswa tidak hanya menampilkan budaya tradisional Indonesia, tapi juga menyanyikan lagu-lagu kekinian yang sesuai dengan genre anak muda seusia mereka. Sementara di pelataran gedung-gedung kampus para mahasiswa juga membuka stan untuk mengenalkan permainan tradisional Indonesia.
Para pengunjung bisa mencoba berbagai permainan seperti permainan kelereng dan tidak lupa panitia juga memberi kesempatan pengunjung untuk melakukan praktik membatik.
(Khafid Mardiyansyah)