DEPOK - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan sejumlah faktor memicu kalangan remaja tawuran khususnya di Kota Depok. Menurutnya broken home atau masalah keluarga hingga keterikatan dengan alumni menjadi salah satu pemicu untuk tawuran.
Diketahui aksi tawuran pelajar atau antar kelompok kian meresahkan di Kota Depok, Jawa Barat bahkan terakhir siswa SMP tewas menjadi korban.
"Kalo sebelumnya kita lakukan kajian kalo memang banyak mereka faktor utamanya karena broken home. Faktor yang kedua adalah keterikatan mereka dengan alumni," ujar Idris kepada wartawan di Depok, Jumat (21/6/2024).
Idris menyebut bahwa ada fenomena baru tawuran yang tadinya mengatasnamakan almamater sekolah, sekarang lintas sekolah menjadi sebuah kelompok sehingga tidak terukur lagi.
"Ini yang lebih tidak terukur lagi. Dulu kalo tawuran itu, mereka mengatasnamakan sekolah. Bisa terukur terdeteksi. Sekolah dan alumninya dan antar sekolah. Kalo sekarang lintas. Jadi kelompok sekarang mereka lintas sekolah. Bukan mengatas namakan almamater," ucapnya.
"Ternyata ada kasus baru yaitu tawuran geng lintas sekolah. Ada yang dari Jakarta, Tangerang Selatan (Tangsel), di antara pesertanya. Cuma yang ketangkap dan terbunuh kebetulan dari Depok," tambahnya.