Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Klaim Lakukan Terobosan Atasi Masalah Sanitasi dan Kekurangan Air di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 03 Juli 2024 |06:41 WIB
Israel Klaim Lakukan Terobosan Atasi Masalah Sanitasi dan Kekurangan Air di Gaza
Israel klaim lakukan terobosan atasi masalah sanitasi dan kekurangan air di Gaza (Foto: AFP)
A
A
A

GAZA - Israel, yang berada di bawah tekanan internasional yang semakin besar untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza, menegaskan pihaknya telah melakukan upaya untuk memaksimalkan bantuan ke Gaza.

Israel mengatakan pada Selasa (2/7/2024) bahwa pihaknya menghubungkan kabel listrik ke pabrik desalinasi di wilayah tersebut untuk menyediakan air minum tambahan.

Militer Israel mengatakan produksi air minum akan melonjak empat kali lipat menjadi 20.000 meter kubik per hari.

Meskipun jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk Gaza, namun para pejabat Israel mengatakan jumlah tersebut cukup signifikan.

“Ini akan menjadi sebuah terobosan dalam hal mengatasi masalah sanitasi dan akses terhadap sumber daya air,” kata seorang pejabat pertahanan Israel, dikutip Reuters. Dia menambahkan bahwa ini adalah bagian dari upaya kemanusiaan yang lebih luas yang didorong oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Perang di Gaza dimulai ketika Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, termasuk warga sipil dan tentara, kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan yang dilancarkan Israel sebagai pembalasan telah menewaskan hampir 38.000 orang, dan telah menyebabkan wilayah pesisir yang padat penduduknya menjadi reruntuhan.

Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kombatan dan non-kombatan, namun para pejabat mengatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil. Israel mengatakan 320 tentaranya tewas di Gaza dan setidaknya sepertiga dari tentara Palestina yang tewas adalah pejuang.

Herzi Halevi, kepala staf umum Israel, mengatakan 900 militan Hamas, termasuk para komandannya, telah dibunuh oleh pasukan Israel di Brigade Rafah dan upaya saat ini difokuskan pada penghancuran infrastruktur bawah tanah "teroris", yang membutuhkan waktu.

“Ini adalah kampanye yang panjang. Dengan tekad dan ketekunan, kami mencapai misi kami dan melemahkan pihak lain,” ujarnya.

Di wilayah yang mendapat perintah evakuasi adalah Rumah Sakit Gaza Eropa, yang melayani Khan Younis dan Rafah, dan pejabat medis harus mengevakuasi pasien dan keluarga yang berlindung di fasilitas tersebut.

Beberapa warga menuju ke arah barat menuju kawasan Mawasi melalui pantai yang ditetapkan sebagai kawasan kemanusiaan namun dipenuhi oleh keluarga pengungsi. Beberapa diantaranya tidur di jalanan karena tidak dapat menemukan tempat berlindung.

Israel mengatakan bahwa operasinya di Rafah, di Gaza selatan dekat perbatasan dengan Mesir, yang dimaksudkan untuk membasmi Hamas di benteng terakhirnya akan segera selesai.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement